Sabtu, 23 Maret 2013

samudra

Samudra Pasifik

Luas Samudra Pasifik mencapai ± 165.385.450 km² dengan kedalaman rata-rata 4.250 m. Jika dilihat di globe, luas samudra ini meliputi hampir separuh permukaan bumi. Samudra Pasifik terletak di antara tiga benua, yaitu Asia, Amerika, dan Australia.
Wilayahnya terbentang dari pantai Barat Amerika hingga pantai Timur Cina dan Australia dengan berbagai karakterstik berikut ini.
a. Samudra Pasifik merupakan samudra terluas di dunia.
b. Di Samudra Pasifik terdapat titik terendah di muka bumi, yaitu Palung Mariana (kedalaman 11.022 m) terdapat di Filipina.
c. Samudra Pasifik memiliki banyak palung, yaitu Palung Tonga (10.882 m), Palung Kuril (10.542 m), Palung Filipina (10.497 m), Palung Kermatec (10.047 m), Palung Tzu Bonin (9.810 m), Palung New Hebrides (9.165 m), Palung South Solomon (9.140 m), Palung Jepang (8.412 m), Palung Peru-Cile (8.066 m), Palung Akution (7.822 m), dan Palung Amerika Tengah (6.662 m).
d. Di Samudra Pasifik banyak terdapat gunung api aktif, sehingga sering terjadi gempa.
e. Samudra Pasifik merupakan tempat pertemuan antara garis bujur Barat dan bujur Timur (180°) sebagai batas penanggalan internasional.
f. Di Samudra Pasifik banyak terdapat negara kepulauan (kawasan Oceania).
g. Di Samudra Pasifik banyak terjadi gejala alam El Nino dan La Nina, terutama di perairan yang dilintasi garis katulistiwa.
h. Di Samudra Pasifik terdapat pertemuan arus panas Kurosyiwo dan arus dingin Oyasyiwo di Laut Bearing (Pasifik Utara) yang menimbulkan arus hangat dan merupakan kawasan tangkapan ikan yang sangat baik.

danau

Keunikan Danau Kelimutu, Danau Tiga Warna




Danau Kelimutu dari udara
Objek wisata Danau Kelimutu atau yang biasa disebut Danau Tiga Warna yang terletak di puncak Gunung Kelimutu ini memang memiliki keunikan yang luar biasa. Di puncak gunung Kelimutu yang memiliki ketinggian 1.640 meter dpl ini terdapat 3 buah danau yang berbeda-beda warnanya yaitu merah, biru dan putih dan dapat berubah-ubah warnanya seiring berjalannya waktu. Danau Kelimutu sendiri terletak di pulau Flores, Nusa Tenggara Timur tepatnya di desa Pemo kecamatan Kelimutu, kabupaten Ende dan berjarak 66 km dari kota Ende.

Nama Kelimutu berasal dari gabungan kata "Keli" yang berarti gunung dan "Mutu" yang berarti mendidih. Ketiga danau ini memiliki luas 1.051.000 meter persegi dengan volume air 1.292 juta meter kubik. Dua danau memiliki jarak yang sangat dekat hanya dipisahkan semacam dinding, sedangkan danau yang satu berjarak sekitar 1 km dari danau lainnya.
Penduduk sekitar juga memberi masing - masing nama ketiga danau itu. Danau yang berwarna merah bernama "Tiwu Ata Polo" yang menurut kepercayaan penduduk setempat adalah tempat berkumpulnya orang yang meninggal yang selama hidupnya melakukan kejahatan. Sedangkan danau yang berwarna biru diberi nama "Tiwu Nuwa Muri Koo Fai" yaitu tempat berkumpulnya jiwa-jiwa muda-mudi yang meninggal, dan yang berwarna putih bernama "Tiwu Ata Mbupu" merupakan tempat berkumpulnya orang tua yang meninggal menurut kepercayaan mereka.

Jumat, 22 Maret 2013

rawa

Keheningan di Rawa Bayu
Suasana hening menyergap saat memasuki areal Wana Wisata Rawa Bayu. Areal telaga berdiameter sekitar 50 meter itu terkungkung hutan lebat dan bebat daun aneka pepohonan. Akibatnya, matahari pun susah payah meneroboskan sinarnya hingga siang hari seperti candikala (matahati tenggelam). Desiran angin membawa gemericik air dari celah-celah dinding kaki Gunung Raung terasa dingin menusuk tulang. Beberapa patung kala berwajah menyeramkan seolah menyeruak di balik pohon kecil. Tak ada suara, apalagi teriakan, dan beberapa pengunjung pun berbicara setengah berbisik. Ya, Rawa Bayu di Desa Bayu, Kec. Songgon, Kab. Banyuwangi memang sangat hening dan singup (angker). Telaga itu menyimpan sejarah Blambangan yang penuh linangan air mata dan tetesan darah. Di salah satu sudut di pinggir telaga itu terdapat petilasan Raja Blambangan Tawang Alun ketika bersemedi merenungi kematian dua adiknya, yang berperang melawan dirinya.
Di Desa Bayu terjadi perang puputan atau habis-habisan rakyat Blambangan melawan penjajah VOC Belanda, 18 Desember 1771. Puputan itu diakui Belanda sebagai peperangan paling brutal dan kejam, serta menghabiskan biaya senilai 8 ton emas. Kini setiap 18 Desember diperingati sebagai hari jadi Kota Banyuwangi. (baca juga Kisah Heroik Rakyat Blambangan). Awalnya diyakini sebuah rawa, namun seiring perjalanan waktu berubah telaga. Demikian juga sangat hening pada hari-hari biasa. Namun berubah meriah pada hari libur atau Minggu. Telaga alam itu menjadi tujuan wisata keluarga bagi masyarakat di wilayah Songgon, Rogojampi, Sempu, dan sekitamya. Selain itu juga dikunjungi orang dari beberapa daerah di Banyuwangi lainnya, seperti Tegal Dlimo, Bangorejo, Purwoharo, Pesanggaran, Muncar, dan sebagainya. Serta beberapa daerah di luar Banyuwangi, seperti Jember, Lumajang, bahkan dari Bali. Mereka dating untuk mengambil air suci, kebanyakan umat Hindu. “Menurut kepercayaan mereka, biasanya mereka lebih dulu mendapatkan wisik (suara gaib, red.) yang memerintahkan agar mengambil air dari sumber air di sini (sumber Rowo Bayu, red.) ,” ujar Handoyo, penjaga petilasan Prabu Tawang Alun.
Para pengunjung juga ada bersemedi di petilasan Prabu Tawang Alun, Raja Blambangan. Diantara mereka ada yang mengaku keturunan atau kerabat Prabu Tawang Alun. Sebab setelah kerajaan Blambangan hancur, banyak kerabat atau pasukannya yang tercerai berai. “Ada yang lari ke Bali, tapi ada juga yang bersembunyi di hutan-hutan di daerah Banyuwangi, terbukti masih banyaknya orang yang masih menganut agama Hindu di Banyuwangi,” ujar pria berusia 70 tahun ini. Di telaga Rowo Bayu terdapat tiga sumber air, yaitu Sendang Keputren, Wigonggo, dan Sendang Kamulyan. Sebelum mengalir ke telaga atau rowo, sumber air itu ditampung di sebuah kolam kecil atau sendang. Selain ketiga sumber air tersebut, air Rawa Bayu juga berasan dari lapisan batu-batu yang berada di sekitarnya. Menurut Handoyo, dulu pada hari libur atau Idul Fitri kerap sekali digelar berbagai pertunjukan. Namun sekarang ini sudah jarang sekali, karena banyak kejadian aneh pada saat acara atau usai acara digelar. Misalnya, ada orang kesurupan dan impian yang aneh yang melarang daerah tersebut untuk hura-hura atau mengumbar hawa nafsu.
“Sekarang ini kebanyakan orang yang berkunjung untuk mengambil air dan semedi. Biasanya mereka datang saat bulan purnama dan tilem (tidak ada bulan), “ujarnya. Di sisi lain, Rawa Bayu tidak sekedar tempat wisata dan semedi. Ya, bisa menjadi media pembelajaran yang dapat mendukung mata pelajaan sejarah karena jelas merupakan bukti sejarah. Juga dapat mendukung mata pelajara biologi karena dapat digunakan sebagai media keaneka ragaman hayati, ekosistem rawa, ekosistem hutan dan sebagainya. Juga dapat mendukung mata pelajaran geografi misalnya menentukan kedalaman rawa. Jika tertarik ke Rowo Bayu dapat ditempuh dengan kendaraan umum atau pribadi. Dari jalan raya Jember-Banyuwangi, Anda berhenti di kota Rogojampi. Setelah itu terus ke arah barat sekitar 7 km ke Kota Songgon, kemudian ke barat lagi 7 km. Harus ekstra hati-hati sesampai di tetenger Puputan Bayu di Desa Bayu, sebab jalannya rusak dan bergelombang sekitar 3 km. (bdh)

Minggu, 17 Maret 2013

Teluk

Teluk Triton

Wisata Alam, Budaya – Teluk Triton – Papua Barat

Teluk Triton terletak di Kabupaten Kaimana, Papua Barat.
Daerah ini dikenal dengan keindahan bawah air yang dikenal sebagai sorga bawah laut dan warisan budaya.

Kawasan di Teluk Triton terdapat 959 jenis ikan karang dan 471 jenis karang di mana 16 dari mereka adalah spesies baru. Keindahan karang lunak adalah pemandanganan air alami di Teluk Triton. Serta dengan mudah menemukan Bryde’s paus mencari makanan.
 
Gambar kuno dari jaman pra-sejarah di sisi gunung menunjukkan telapak tangan dan binatang di Maimai adalah keindahan budaya yang semenarik dunia bawah laut di Teluk ini.
Menuju Teluk Triton dapat dengan penerbangan atau kapal dengan jadual tertentu ke Kaimana kemudian ke Teluk Triton, satu-satunya alat transportasi yang tersedia adalah transportasi laut dari Kaimana. Sebuah kapal milik pemerintah daerah di Kaimana yang transit di beberapa desa Teluk Triton yang sedang dalam perjalanan ke Teluk Etna.atau mengambil longboat atau speedboat sewaan untuk pergi ke Teluk Triton. Dari Port Kaimana, akan memakan waktu sekitar tiga jam dengan perahu panjang dan sekitar satu setengah jam dengan speedboat ke Teluk Triton.

Melihat gambar kuno dari jaman pra-sejarah di sisi dinding gunung sepanjang 1 Km di Maimai, Bryde’s paus di Lobo, dan menyelam atau snorkeling di dekat Temintoi, Selat Iris, masih dalam Teluk Triton. Anda hanya dapat melakukan perjalanan sekitar melalui laut. Bila cuaca baik, Anda dapat mengunjungi berbagai lokasi dalam satu hari.

SURGA, kata yang tepat untuk menggambarkan istimewanya keindahan Teluk Triton di Distrik Kaimana, Kabupaten Kaimana, Papua Barat. Bagi pecinta traveling, Teluk Triton bak surga yang menawarkan kesempurnaan. Tak tanggung-tanggung di sini Anda akan dimanjakan dengan berbagai pengalaman berbeda.

Coba tenggok daerah Maimai. Di dinding tebing karang sepanjang sekitar 1 kilometer terdapat lukisan kuno peninggalan zaman prasejarah. Anda bisa menyaksikan berbagai lukisan etnik berupa telapak tangan, tengkorak, dan binatang. Yang menarik lukisan ini dibuat di lokasi tebing karang yang sulit dijangkau dengan tangan telanjang. Meski sudah berabad-abad lamanya lukisan dari bahan pewarna alami tersebut masih tampak jelas hingga saat ini.

Pemandangan situs lukisan kuno di tebing karang adalah awal dari perjalanan anda di Teluk Triton. Kejutan lain bisa anda temukan di sekitar Kampung Lobo. Anda akan menjumpai pemandangan langka berupa atraksi mamalia raksasa di sekitar perairan  kampung ini. Sebagai habitat paus Bryde’s tak sulit untuk menjumpai mamalia ini. Semburan air ke udara dari lubang di punggung paus menjadi penanda atraksi ini bisa segera anda nikmati dari atas kapal.


Eloknya, paus-paus di sini hidup harmonis dengan masyarakat Teluk Triton. Meski hidup sebagai nelayan, masyarakat di sini tidak memburu mamalia ini. Mereka menganggap mamalia ini sebagai keluarga bahkan penyelamat. Tak heran jika binatang yang bisa mencapai ukuran hingga 12 meter ini tak segan-segan menampakkan diri bermain di sekitar perahu nelayan.

Saat air laut di sini teduh, kesempatan anda menyaksikan paus Bryde’s semakin mudah. Bagi pecinta selam dan pemburu foto underwater, kesempatan langka untuk bermain dan mengabadikan polah binatang raksasa ini rasanya sayang jika dilewatkan.

Masih di Kampung Lobo anda juga bisa menyaksikan jejak peninggalan Hindia Belanda berupa tugu “Fort du Bus”. Dari tugu ini bisa dipastikan pada tahun 1828 di Lobo pernah berdiri benteng dan pos administrasi Hindia Belanda bernama Fort du Bus.


Nama Ford du Bus diambil dari nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berkuasa saat itu, L.P.J. Burggraaf du Bus de Gisignies. Berdirinya benteng ini menandai dimulainya koloni Hindia Belanda di tanah Papua. Pada masa tersebut pemerintah Hindia Belanda bahkan mengangkat tiga penduduk pribumi masing-masing adalah Raja Namatota, Raja Lokajihia yaitu Kasa, dan Lutu (orang terpandang di Lobo, Mewara dan Sendawan) sebagai kepala di daerah masing-masing.


Wabah malaria yang menyerang Lobo pada tahun 1835 mengubah keadaan. Wabah ini membunuh sebagian besar tentara Hindia Belanda di sana. Akhirnya benteng ini pun ditinggalkan.


Bagi pecinta selam, Anda wajib untuk membawa perlengkapan selam anda. Di Teluk Triton keindahan alam bawah lautnya sayang jika dilewatkan. Di sini, lokasi menyelam (dive site) yang biasa dikunjungi ada di seputar Temintoi, Selat Iris. Kekayaan alam bawah lautnya jelas tak diragukan lagi. Menurut data Conservation International (CI) Indonesia tahun 2006, perairan Teluk Triton memiliki 959 jenis ikan karang, 471 jenis karang (16 diantaranya jenis baru), dan 28 jenis udang mantis.


Puas menyelam, menu perjalanan terakhir adalah menikmati indahnya senja Kaimana. Senja di sini bukan sembarang senja. Jika cuaca cukup baik, bisa dipastikan senja di Kaimana akan memberi hiburan tak terlupakan. Kala senja, torehan semburat jingga merata di langit Kaimana. Dari Teluk Triton kemengahan senja terasa saat bola raksasa hangat laksana tenggelam di telan lautan.


Untuk menjumput indahnya surga di Teluk Triton, transportasi satu-satunya adalah menggunakan jalur laut. Sayang, di sini belum tersedia kapal wisata reguler yang melayani rute perjalanan di atas. Anda bisa mencapainya dengan menggunakan speedboat sewaan dari pelabuhan Kaimana. Biaya sewa speedboat dari Kaimana dibandrol sekitar Rp. 4-5 juta per hari.

dataran

3kawasanbandunganyanghija.jpg Dataran tinggi Bandungan ialah sebuah dataran tinggi dikawasan lereng gunung Ungaran tepatnya berada dikecamatan Bandungan,kab Semarang sehingga sering dikenal dengan dataran tinggi Bandungan.Dataran ini pada dasarnya sebuah bukit kecil dikawasan Bandungan yang lerengnya membentuk lingkaran berundak-undak atau terasiring dari lereng sampai puncak bukit penuh terasiring yang tingginya 800 dari permukaan laut .Lereng dataran tinggi ini sungguh memukau membentuk relief-relief tanah berundak-undak melingkari bukit dan relief dinding yang berupa terasiring pada dataran tinggi ini pada dasarnya bukan sawah terasiring ,namun berupa tanah lereng berundak-undak berukuran empat bersegipanjang yang ditumbuhi rumput paku nan hijau yang dibiarkan bertumbuh didataran terasiring sehingga berkesan seperti sawah terasiring.kawasan dataran tinggi ini sungguh mempesona selain dapat menikmati keindahan relief pada dinding dataran tinggi Bandungan dapat melihat juga keindahan kota disekitar bandungan dari puncak bukit .Wisata ria dikawasan ini seakan berwisata kawasan puncak cicarua Bogor dan Semarang pun memiliki semacam puncak cicarua tidak kalah indahnya dengan panorama alam dikawasan puncak Bogor yakni dataran tinggi Bandongan yang sejuk nan indah.Keindahan dataran tinggi menarik yang dijelajahi dikawasan ini panorama alam yang sungguh eksotik nuansa pedesaan terasa hadir dikawasan ini penuh hamparan persawahan terasiring dan lereng dataran tinggi Bandungan ini juga penuh relief-relief tanah dengan nuansa terasiring kemudian hamparan pohon hutan nan hijau dan tak kalah memukaunya dibawah rimbunan pepohonan dan ditengah persawahan terasiring dibangun hotel atau penginapan mewah dan megah sehingga seperti pedesaan.menjelajahi kawasan dataran tinggi Bandungan panorama alamnya membuat wisatawannya betah dan kembali mengunjungi kawasan ini bagaimana tidak sampai ditempat ini langsung disuguhi pemandangan alam yang menajubkan bahkan sambil jalan-jalan mengelilingi kawasan ini dapat rilek sejenak dengan memancing ikan dalam kolam yang disediakan pengelola atau berkemah ria dibawah pepohonan yang rindang dan bukit relief bernuasa terasiring dan kegiatan alam yang menantang lainnya sekaligus sambil berolahraga.Kawasan dataran tinggi Bandungan dewasa ini terus dikembangkan baik tata ruang kemudian prasarana ,fasilitas sehingga kawasan ini membentuk komplek wahana wisata yang modern,meskipun kawasan ini sekarang banyak dibangun hotel atau penginapan dan beberapa fasilitas lainnya yang cukup megah ,namun pengembangannya belum maksimal perlu digali kembali potensi-potensi pariwisata yang menarik lainnya yang ada dikawasan ini secara proporsional .Kawasan Dataran tinggi Bandungan pada dasarnya kaya akan flora ,obyek wisata dan kaya akan keindahan alam yang sungguh memukau tidak kalah dengan dengan dataran tinggi disumatera Barat seperti dataran tinggi Harau atau Ngarai Sianok atau dataran tinggi diluar negeri .Tidak mudah memang mengembangkan kawasan wisata dataran tinggi Bandungan dengan segala keindahan dan potensinya,tetapi mengingat kawasan ini begitu kaya akan keindahan alam dan obyek wisatanya bisa jadi kawasan dataran tinggi Bandungan menjadi wahana wisata modern tidak hanya terkenal di Indonesia tapi juga mancanegara.Kawasan dataran ini sebuah obyek wisata yang indah memukau dan mampu memberi nilai dan mengangkat perekonomian bagi masyarakat setempat terlihat dari banyaknya kios,toko,pasar dan lainnya serta kemajuan kawasan wisata ini menjadi harapan indah bagi masyarakat Bandungan dan sekitarnya.Keindahan alam kawasan ini menjadi tantangan tersendiri dalam pembangunan pariwisata dikemudian hari.

pantai

12. Pantai Dreamland, Bali

Dreamland atau lebih dikenal sebagai Pantai Dreamland merupakan salah satu pantai terindah di Bali selain Pantai Kuta. Pantai yang terletak tidak jauh dari daerah Uluwatu di Pulau Dewata ini sudah sangat terkenal karena keindahannya. Keindahan dan kebersihan pantai menambah daya tarik pengunjung, bukan hanya dari dalam negeri tapi juga turis manca negara.
Pantai Dreamland, Bali

pegunungan

. Gunung Rinjani, NTB

Rinjani memiliki panaroma yang bisa dibilang paling bagus di antara gunung-gunung di Indonesia. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari penduduk lokal, mahasiswa, pecinta alam. Suhu udara rata-rata sekitar 20°C; terendah 12°C. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus. Beruntung akhir Juli ini, angin masih cukup lemah dan cuaca cukup cerah, sehingga pendakian ke puncak bisa dilakukan kapan saja.
Gunung Rinjani - NTB